Tidak ada yang selamat. Mohammed Al-Haddad, sang Kepala Staf Angkatan Darat Libya, tewas dalam insiden itu. Kabarnya, pesawat itu juga membawa empat anggota rombongannya dan tiga awak pesawat.
Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Dbeibah, menyampaikan duka mendalam. Ia menyebut kepergian Al-Haddad sebagai pukulan berat bagi negara.
"Kehilangan besar ini merupakan kehilangan besar bagi bangsa, bagi lembaga militer, dan bagi seluruh rakyat," kata Dbeibah, seperti dikutip Reuters.
Selain Al-Haddad, daftar korban juga mencakup sejumlah nama penting lain. Di dalam pesawat itu turut berada komandan pasukan darat Libya, direktur otoritas manufaktur militer, seorang penasihat kepala staf, serta seorang fotografer resmi dari kantornya. Sebuah tragedi yang benar-benar merenggut banyak nyawa kunci.
Artikel Terkait
Natal Kembali Menyapa Betlehem, Sementara Gaza Masih Menanti Damai
Natal dan Seni Berbagi: Dari Memiliki Menuju Menjadi
Wagub Babel Hellyana Tersangka Ijazah Palsu, Politisi Soroti Kecolongan KPU-Bawaslu
KBRI London Laporkan Bintang Film Dewasa ke Polisi Inggris, Ini Kata Pakar Hukum