Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatra mendorong banyak pihak untuk turun tangan. Salah satunya adalah InJourney, holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata. Mereka tak tinggal diam. Sejak akhir November lalu, tim kemanusiaan mereka sudah dikerahkan ke lokasi bencana, termasuk ke Pasar Meureudu di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, untuk membantu warga yang terdampak.
Bantuan apa saja yang dibawa? Logistik yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak di lapangan. Mulai dari genset 2.000 watt, lampu darurat, kasur, selimut, sampai pakaian untuk segala usia. Juga bahan makanan dan obat-obatan dasar. Semua barang ini dihimpun berdasarkan pendataan yang dilakukan sejak hari-hari pertama pasca bencana, agar benar-benar tepat sasaran.
Melalui program InJourney Community Care, bantuan mereka menjangkau 30 titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Lebih dari 90 relawan dari InJourney Airports dan InJourney Hospitality turun langsung. Mereka bekerja sama dengan TNI, Polri, BNPB, dan Basarnas untuk proses evakuasi sekaligus mendata kebutuhan para pengungsi.
Tak tanggung-tanggung, total bantuan yang digelontorkan InJourney Group mencapai Rp 1,7 miliar. Nilai itu diwujudkan dalam bentuk paket logistik dan juga layanan trauma healing di berbagai posko bencana, seperti yang dilakukan pada Rabu (17/12) lalu.
Menariknya, relawan yang terlibat bukan cuma berasal dari daerah setempat. Mereka datang dari Kantor Cabang Aceh, Kualanamu, Padang, bahkan dari Jakarta dan daerah lainnya. Tugas mereka berat: mempercepat evakuasi dan mendistribusikan logistik ke posko utama, dengan mempertimbangkan kerusakan parah dan akses jalan yang sulit.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud kepedulian dan kolaborasi nyata dari seluruh grup.
"Bantuan dari InJourney Group ini adalah hasil gotong royong seluruh entitas dan anak perusahaan, didukung penuh oleh para stakeholder. Tujuannya agar penyaluran bisa cepat, tepat sasaran, dan terkoordinasi dengan baik. Kami sadar bantuan ini takkan bisa menggantikan kerugian materi maupun trauma yang dialami, tapi setidaknya bisa meringankan beban para pengungsi," jelas Maya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/12/2025).
Artikel Terkait
Buronan Pemerkosa Remaja Disabilitas di Mamuju Akhirnya Ditangkap di Hutan
Bupati Bekasi Diamankan KPK dalam OTT Beruntun
Hujan Lebat Landa Dubai, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah
Dua Tersangka OTT KPK Banten Diserahkan ke Kejagung