Untuk menangani dampak parah banjir dan longsor di Sumatera, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan dengan sejumlah teknologi mutakhir. Mereka tak cuma mengandalkan data satelit, tapi juga mengerahkan drone dengan kemampuan khusus. Bahkan, ada drone yang dilengkapi radar penembus tanah, dirancang untuk mendeteksi jenazah yang terkubur di dalam lumpur atau reruntuhan.
Kepala BRIN, Arif Satria, menjelaskan langkah-langkah teknis yang diambil lembaganya. Pertemuan di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu lalu, menjadi tempat ia memaparkan rencana tersebut.
"Jadi sekarang kita akan fokus pada rekonstruksi termasuk mengirimkan drone-drone alat-alat yang bisa menjangkau sampai 100 km," ujar Arif.
"Kemudian juga drone ground penetration radar yang bisa mendeteksi benda 100 meter di bawah permukaan tanah. Artinya, untuk korban jenazah dan lain sebagainya," sambungnya menerangkan kemampuan alat itu.
Sebenarnya, keterlibatan BRIN sudah berjalan sejak bencana pertama kali melanda. Tugas awal mereka adalah menyediakan data citra satelit yang akurat. Data-data penting ini lalu dibagikan ke BNPB, BMKG, dan BIG agar proses tanggap darurat bisa lebih terarah.
Artikel Terkait
Ibu di Klaten Tewas Usai Dua Kendaraan Kabur dari TKP
Jalan KKA Kembali Dilalui, Koneksi Aceh Utara-Bener Meriah Tersambung
Malam Mencekam di Klaten: Dimas Dikejar dan Dibacok Empat Begal
Amuk Warga Bakar Rumah Bandar Narkoba di Madina, Lima Orang Diamankan