Eskalasi bahkan terjadi secara nyata di lapangan. Awal bulan ini, pesawat militer China dikabarkan mengunci radar ke jet tempur Jepang. Insiden itu membuat pemerintah Jepang memanggil duta besar China untuk meminta penjelasan. Situasinya memang pelik.
Di sisi lain, posisi China tentang Taiwan jelas dan tak berubah: mereka menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya yang tak terpisahkan. Beijing tidak ragu menyatakan akan menggunakan kekuatan jika diperlukan. Karena itu, komentar dari pejabat Jepang itu dianggap sebagai provokasi.
Akibatnya, pemerintah China sempat mengeluarkan imbauan agar warganya mempertimbangkan kembali rencana bepergian ke Jepang. Tampaknya imbauan itu berdampak. Data resmi yang dirilis Rabu kemarin menunjukkan penurunan jumlah pengunjung, sebuah sinyal bahwa ketegangan diplomatik ini punya konsekuensi ekonomi yang langsung terasa.
Jadi, di balik kata-kata terbuka untuk dialog, jalan untuk merajut kembali hubungan yang rusak masih terlihat panjang dan berliku.
Artikel Terkait
Ibas Turun ke Kebun Cabai, Cari Solusi Harga Pangan yang Adil
Prabowo Blusukan Lagi ke Sumbar, Tinjau Langsung Pemulihan Pascabencana
BRIN Kerahkan Drone Radar Penembus Tanah untuk Evakuasi Korban Banjir Sumatera
Kemensos Rinci Santunan Rp 15 Juta hingga Bantuan Hidup Harian untuk Korban Bencana Sumatera