Namun begitu, semangat mereka tak kendur. Apalagi aksi ini kemudian berubah jadi gotong royong besar-besaran. Masyarakat sekitar yang juga terdampak ikut serta, bahu-membahu dengan seragam polantas yang sudah belepotan tanah. Suasana kompak itu yang bikin kerja berat terasa lebih ringan.
“Gorong-gorong ini akan kita bersihkan seluruhnya,” jelas Sandy sambil menunjuk saluran air. “Nanti dialiri air dari belakang hingga ke depan, biar salurannya normal lagi. Jadi kalau hujan, air nggak meluap.”
Mereka terus bekerja, mengusir lelah, hingga masjid itu perlahan kembali bersih. Sandy dan timnya percaya, kontribusi sekecil apapun punya arti besar bagi yang menerima.
“Sekecil apapun yang kita lakukan, semoga bisa bermanfaat,” katanya menutup perbincangan.
Sebuah aksi sederhana di tengah bencana. Tapi di situlah kemanusiaan sesungguhnya berbicara.
Artikel Terkait
TelkomGroup Salurkan Rp2,3 Miliar dan Internet Darurat untuk Korban Bencana Sumatera
Di Balik Isyarat Dialog, Ketegangan China-Jepang Terus Berdenyut
Prabowo Perintahkan Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Dekat Masjidil Haram
Dokter Aborsi Ilegal di Apartemen Jakut Ternyata Cuma Lulusan SMA