Prosesnya sendiri melibatkan banyak pihak, mulai dari dokter Polda Metro Jaya hingga ahli dari Universitas Indonesia (UI). Mereka telah memeriksa 20 kantong jenazah sejauh ini. Upaya mengenali setiap korban dilakukan dengan sangat hati-hati.
Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama, kemudian menyebutkan nama-nama ketujuh korban yang baru teridentifikasi siang tadi.
Mereka adalah Pariyem (31, Lampung Barat), Ninda Tan (32, Serpong Utara), dan Muhammad Arief Budiman (24, Mampang Prapatan). Lalu ada Muhammad Apriyana (40, Tangsel), Della Yohana Simanjuntak (22, Kebayoran Lama), Nasa Elia Sabita (27, Tanah Abang), serta Atinia Isnaini Rasyidah (18, Makasar, Jakarta Timur).
Sebelumnya, tiga korban lain telah dikenali lebih dulu. Rufaidha Lathiifunnisa (22), Novia Nurwana (28), dan Yoga Valdier Yaseer (28) teridentifikasi melalui sejumlah metode, seperti sidik jari, catatan gigi dan medis, serta barang milik pribadi.
Dengan demikian, total korban yang telah bernama kini mencapai sepuluh orang. Pekerjaan tim DVI masih panjang, tetapi setidaknya beberapa keluarga mulai mendapat kepastian.
Artikel Terkait
Gubernur DKI Sebut Kecelakaan Pesepeda SKK Migas Terjadi di Luar Jam Aman
Trump Janji Telepon untuk Redakan Ketegangan Thailand-Kamboja
PBNU Usai Rapat Pleno, Soroti Konsolidasi dan Tata Kelola Organisasi
Iran dan Rusia: Solidaritas atau Sandiwara di Balik Uranium yang Hilang?