Di tengah keramaian puncak HUT Golkar ke-61 di Istora Senayan, sebuah usulan mengejutkan dilontarkan. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, secara langsung mengusulkan pembentukan "koalisi permanen" di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Momen itu terjadi Jumat lalu, dengan Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka hadir sebagai tamu kehormatan.
Bahlil, dengan nada serius, berargumen bahwa pemerintahan yang kuat memerlukan fondasi yang stabil. "Lewat mimbar yang terhormat ini izinkan kami memberikan saran," ujarnya. "Perlu dibuatkan koalisi permanen."
Ia tampaknya gerah dengan dinamika politik yang fluktuatif. "Jangan koalisi in-out," tegas Bahlil. "Jangan koalisi di sana senang di sini senang di mana-mana hatiku senang."
Menurutnya, soliditas adalah kunci. Prinsip bersama harus ditegakkan. "Kalau menderita, menderita bareng-bareng. Kalau senang, senang bareng-bareng," lanjutnya. "Dan ini dibutuhkan gentleman, dibutuhkan gentleman yang kuat."
Usulan itu tak lama kemudian mendapat sambutan hangat dari kubu lain. Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai NasDem, menilai gagasan Bahlil itu sangat baik. Bahkan, menurut Sahroni, usulan itu sejalan dengan arahan yang terus-menerus disampaikan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Artikel Terkait
Di Balik Pintu Riksaan KPK: Bukan Dementor, Tapi Seni Membaca Karakter
Bestari Barus: Tak Perlu Dipanas-panasi, Saling Maaf Itu Kemuliaan
Solidaritas Tanpa Batas: Penyandang Disabilitas Gelar Funwalk dan Galang Dana untuk Korban Bencana
Ganjar Tawarkan Koalisi Bencana sebagai Jawaban atas Usulan Koalisi Permanen