Perbedaan ketinggian jalan yang mencapai 40 cm ini kerap menimbulkan kecelakaan. Banyak mobil yang kurang hati-hati terperosok, terutama saat cuaca hujan. Faktor minimnya rambu dan marka jalan turut memperparah situasi. Meski kadang disebabkan oleh kelalaian pengendara yang berkendara terlalu kencang, kondisi infrastruktur yang buruk tetap menjadi akar masalahnya.
Keluhan dan permintaan perbaikan telah berulang kali disampaikan warga melalui forum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan). Namun hingga kini, perbaikan jalan di Jakarta Utara tersebut belum juga terealisasi.
Hikmah di Balik Jalan Mangkrak: Pengurangan Dampak Banjir Rob
Di balik dampak negatifnya, kondisi jalan yang tidak rata ini ternyata memiliki sisi positif. Eko mengungkapkan bahwa jalan yang lebih tinggi tersebut berfungsi seperti tanggul kecil. Struktur ini membantu meminimalisir masuknya air rob yang kerap melanda kawasan tersebut, memberikan sedikit perlindungan dari banjir akibat naiknya permukaan air laut.
Meski demikian, warga tetap berharap adanya solusi permanen dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menuntaskan proyek dan meratakan jalan, sehingga keamanan dan kenyamanan berkendara dapat terwujud tanpa mengorbankan fungsi pengendalian banjir.
Artikel Terkait
Misteri 7 Menit di Louvre: Begaimana Pencuri Beraksi dan Diciduk Usai Curi Harta Rp 1,5 Triliun?
Desak Menag Copot Ainul Yakin, Ulama Bongkar Alasan Mencengangkan di Balik Ancaman Gorok Leher
Momen Bersejarah! Prabowo Hadiri KTT ASEAN-Jepang, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11
MUI Kecam Acara Peresmian Masjid di Temanggung yang Tampilkan Biduan, Ini Kata Mereka