Kesalahan fatal Prabowo itu sederhana: meninggalkan rakyat dan memilih terus menempel pada Jokowi. Padahal, Jokowi sudah jelas-jelas jadi biang kerok dari segala kekacauan dan kehancuran ini.
Dengan sikapnya yang begitu, citra Prabowo pasti makin hancur berantakan. Bahkan, bisa saja dia tersandung di tengah jalan dan kursinya diambil alih Gibran. Kalau sampai terjadi, nah, itu dia Indonesia makin sempurna kehancurannya.
Jujur saja, daripada dipimpin Gibran, lebih baik presiden kita seekor monyet. Memang sama-sama tak berotak, tapi monyet itu hidupnya sederhana. Tidak serakah.
Andai Prabowo punya nyali, seharusnya dia berpihak pada rakyat. Berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Itu saja.
Kalau masih ada rasa malu, mundur saja dari posisi presiden. Karena saat ini, Prabowo dan Gibran itu sama saja. Mereka mewarisi kedunguan, kebohongan, dan kebejatan. Membiarkan korupsi merajalela, mengabaikan hukum, serta membiarkan China mengendalikan Indonesia.
Pada akhirnya, mereka tak ubahnya sampah yang harus segera dibuang ke tongnya.
Bandung, 27 J. Akhir 1447
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Turun Langsung Tinjau Perbaikan Jalan Rusak di Lembah Anai
BTB Toll Gelar Diskon 10% di Tol Bakter Sambut Arus Mudik Nataru
Polisi Siapkan Arus Balik di Tiga Titik Tol untuk Antisipasi Macet Libur Natal 2025
Boyolali Diguncang Angin Puting Beliung, Puluhan Atap Rumah dan Tempat Ibadah Terbang