Di tengah hiruk-pikuk polemik soal ijazah, suara Roy Suryo kembali terdengar. Pakar telematika yang kerap jadi pusat perhatian ini punya pendapat keras. Menurutnya, mustahil ada mahasiswa yang bisa lulus dari UGM dalam waktu lima tahun kalau IPK-nya cuma 2,5 lebih sedikit. Dia bilang, klaim semacam itu cuma kebohongan lanjutan yang mengikuti perdebatan seputar riwayat pendidikan Presiden Jokowi.
"Tidak mungkin seorang anak pada zaman itu lulus 5 tahun tapi dengan IP 2,5," tegas Roy saat ditemui di Kantor Komisi Informasi Pusat, Selasa kemarin.
Dia menjelaskan, lima tahun itu sebenarnya waktu yang cukup cepat untuk menyelesaikan studi. Tapi capaian itu, menurut hitung-hitungannya, cuma bisa diraih kalau nilai IPK mahasiswanya minimal 3. Kalau di bawah itu? Rasanya sulit.
"Itu 5 tahun itu cepat sekali dan 5 tahun itu hanya bisa selesai kalau anak itu IP-nya 3 di atas," ujarnya.
Roy lalu mencoba membeberkan logikanya. Dengan IPK 2,5, katanya, beban SKS per semester maksimal ya 18. Nah, coba hitung saja. Total beban studi kurikulum gabungan dulu kan sekitar 150-an SKS. Kalau dibagi 18, hasilnya kira-kira 4,5 tahun.
Artikel Terkait
Santri Tunanetra Bakal Ramaikan Quran Camp di Bogor
Dedi Mulyadi Sewa Dua Pesawat, Bawa Bantuan Rp 7 Miliar untuk Korban Bencana Sumbar
Imigrasi dan Kemlu Sepakati Kolaborasi Baru untuk Penanganan WNA
Purnawirawan Polri Buka Suara: Bintara di Madura Harus Bayar Rp 200 Juta