Karakter lain juga ditemukan bahwa mereka cenderung sangat kritis pada diri sendiri. Bahkan, jauh melebihi batas hingga penyiksaan pada diri sendiri demi mencapai sesuatu yang tak dapat diraihnya semasa kecil.
Tak heran mereka menilai diri mereka sendiri dengan sangat keras, menahkodakan hidup dengan sangat disiplin.
Sulit percaya dengan orang lain
Kekejaman, pengkhianatan, dan lain sebagainya juga barangkali menjadi pengalaman yang pahit bagi mereka. Meskipun mereka ingin berhubungan dengan tulus, namun pengalaman pahit itu justru menciptakan diri yang sulit untuk percaya dengan orang lain.
Membangun kembali kepercayaan membutuhkan waktu, kesabaran, dan perhatian yang besar.
Intuisi tajam
Mereka yang mengalami masa kecil yang sulit sering memiliki intuisi yang tajam. Hal ini terbentuk dari pengalamannya yang kompleks dalam menghadapi kehidupan yang sulit diprediksi.
Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara intuisi dan penalaran logis dalam pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh.
Altruisme tinggi
Karakteristik terakhir yang sering dimiliki oleh mereka yang mengalami masa kecil sulit adalah sikap yang tinggi dalam membantu orang lain.
Motivasi ini muncul dalam berbagai bentuk, baik dalam mengejar karier di bidang pekerjaan sosial, keperawatan, atau konseling, maupun menjadi sukarelawan untuk tujuan yang mulia.
Meskipun kebaikan hati mereka layak diapresiasi, penting bagi mereka untuk tidak melupakan pentingnya merawat diri sendiri. Membantu orang lain tidak seharusnya dilakukan dengan mengorbankan kesejahteraan mental dan fisik pribadi.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN