Dirut Sritex Ditangkap: Usahanya Punya Utang Rp 25 Triliun ke 28 Pihak

- Kamis, 22 Mei 2025 | 07:35 WIB
Dirut Sritex Ditangkap: Usahanya Punya Utang Rp 25 Triliun ke 28 Pihak

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per Juni 2024, total utang Sritex tercatat mencapai US$1,6 miliar, atau setara dengan sekitar Rp25 triliun (dengan kurs Rp15.695 per dolar AS). Angka ini terbagi menjadi utang jangka pendek sebesar US$131,42 juta dan utang jangka panjang sebesar US$1,47 miliar. Mayoritas utang tersebut didominasi oleh utang bank dan obligasi, menunjukkan ketergantungan perusahaan pada pembiayaan eksternal.


Yang lebih mencemaskan adalah fakta bahwa jumlah utang Sritex jauh lebih besar dibandingkan dengan total aset perusahaan. Per Juni 2024, total aset Sritex hanya tercatat sebesar US$653,51 juta, atau sekitar Rp10,12 triliun. Ketidakseimbangan antara utang dan aset ini menjadi indikator kuat bahwa perusahaan berada dalam posisi keuangan yang sangat rentan.


Daftar Bank Pemberi Utang kepada Sritex


Laporan keuangan tersebut juga merinci daftar 28 bank yang menjadi kreditur Sritex, baik bank domestik maupun internasional. Skala utang ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan Sritex dalam mencari pembiayaan dan betapa besarnya kepercayaan yang pernah diberikan oleh institusi keuangan kepada perusahaan ini. Berikut adalah daftar bank yang tercatat memiliki piutang dari Sritex:

  1. PT Bank Central Asia Tbk: US$82 juta
  2. State Bank of India, Singapore Branch: US$43 juta
  3. PT Bank QNB Indonesia Tbk: US$37 juta
  4. Citibank N.A., Indonesia: US$36 juta
  5. PT Bank Mizuho Indonesia: US$34 juta
  6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk: US$33 juta
  7. PT Bank Muamalat Indonesia: US$25 juta
  8. PT Bank CIMB Niaga Tbk: US$25 juta
  9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk: US$25 juta
  10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah: US$24 juta
  11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: US$24 juta
  12. MUFG Bank Ltd: US$24 juta
  13. Bank of China (Hong Kong) Limited: US$22 juta
  14. PT Bank KEB Hana Indonesia: US$22 juta
  15. Taipei Fubon Commercial Bank Co, Ltd: US$20 juta
  16. Woori Bank Singapore Branch: US$20 juta
  17. Standard Chartered Bank: US$20 juta
  18. PT Bank DBS Indonesia: US$18 juta
  19. PT Bank Permata Tbk: US$17 juta
  20. PT Bank China Construction Indonesia Tbk: US$15 juta
  21. PT Bank DKI: US$9,1 juta
  22. Bank Emirates NBD: US$9 juta
  23. ICICI Bank Ltd Singapore Branch: US$7 juta
  24. PT Bank CTBC Indonesia: US$7 juta
  25. Deutsche Bank AG: US$6,9 juta
  26. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk: US$5 juta
  27. PT Bank Danamon Indonesia Tbk: US$4,5 juta
  28. PT Bank SBI Indonesia: US$4,4 juta

Kasus dugaan korupsi yang menjerat Iwan Lukminto ini menambah kompleksitas permasalahan yang dihadapi Sritex. Selain harus berjuang untuk melunasi tumpukan utangnya, perusahaan juga harus menghadapi implikasi hukum dari dugaan penyimpangan dalam fasilitas kredit yang diterimanya. 


Sumber: suara

Foto: PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)


Halaman:

Komentar