Siapa Sangka, Pusat Bergerak Merenovasi 209 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di DKI Jakarta
Oleh: Salamuddin Daeng
Gemerlap Jakarta di layar kaca seringkali menipu. Di balik gedung-gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan mewah, tersembunyi sebuah realitas yang jarang tersentuh sorotan. Ternyata, ibukota negara kita ini menyimpan angka yang mencengangkan: lebih dari 200 ribu rumah masuk kategori tidak layak huni.
Data BPS tahun 2022 cukup jelas menggambarkan situasinya. Hanya 36,69% rumah tangga di DKI yang punya akses ke rumah layak huni. Angka itu tentu membuat kita berpikir ulang tentang wajah Jakarta yang sesungguhnya.
Menurut data dari pemerintah daerah setempat, jumlah pastinya mencapai 209 ribu unit. Bayangkan, di pusat segala aktivitas ekonomi, politik, dan finansial negara, masih ada ratusan ribu keluarga yang tinggal di kondisi yang memprihatinkan. Kontrasnya sungguh tajam.
Nah, menghadapi fakta ini, pemerintahan Prabowo Subianto mulai menggerakkan programnya. Janji kampanye tentang tiga juta rumah kini diupayakan penunaiannya. Caranya? Tidak cuma lewat pembangunan rumah baru bersubsidi, tapi juga lewat perbaikan rumah yang sudah ada. Di sinilah peran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menjadi krusial.
Artikel Terkait
24 Korban Tanpa Nama Dikebumikan dengan Penghormatan Terakhir di Padang
Gubernur DKI Tinjau Pengiriman 15 Ton Sembako ke Kepulauan Seribu Jelang Natal
Indonesia Suntik Rp 16,6 Triliun untuk Selamatkan Hutan Tropis Dunia
Detik yang Terbuang, Impian yang Tertunda