Di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam lalu, suasana rapat pleno PBNU terasa tegang. Dari situ, muncul satu nama: KH Zulfa Mustofa. Dia ditunjuk jadi Penjabat Ketua Umum. Langsung saja, tanggapan sang kiai pun mencuri perhatian.
“Saya tidak ingin jadi bagian dari konflik masa lalu,” ujar Kiai Zulfa tegas, tak lama setelah penetapan itu resmi.
Dia melanjutkan, “Saya ingin jadi solusi bagi Jam’iyah ini untuk masa depan.”
Pernyataannya itu seperti angin segar. Banyak yang menangkapnya sebagai sinyal rekonsiliasi, upaya melangkah ke depan tanpa terbebani perselisihan lama. Bagi Zulfa sendiri, amanah ini bukan perkara mudah. Dia mengakuinya dengan lugas.
“Ini kehormatan, ya. Tapi jangan salah, tanggung jawabnya juga besar sekali. Bukan cuma buat saya, tapi buat kita semua,” katanya, menyiratkan beban yang dipikulnya.
Artikel Terkait
Mobil Bantuan Gizi Tabrak Siswa, BGN Tanggung Semua Biaya Perawatan
Sopir Pengganti Mobil Gizi Diduga Tersangka Tabrak Lari di Sekolah
Pasca Tragedi, Pondok Pesantren Al Khoziny Mulai Dibangun Kembali
Hujan Ekstrem Sama, Biang Kerok Banjir Sumatera dan Jawa Berbeda