Potensi Ekosistem Industri Bakery
Dalam sesi "Industry Overview", Managing Director Bakery China Lin Li memaparkan bahwa Tiongkok dan Indonesia memiliki keunggulan yang saling melengkapi dalam rantai pasok, inovasi produk, dan produksi peralatan industri.
"Setelah peningkatan kerja sama bilateral, sektor bakery dan confectionery kedua negara berpotensi membangun ekosistem industri yang lebih terhubung, inovatif, dan berkelanjutan," kata Lin Li.
Diskusi dan Inovasi Industri Bakery
Acara ini menghadirkan "Round Table Dialogue" yang dipandu oleh Miao Zhuqun, Vice Chairman CABCI, dengan peserta dari berbagai perusahaan bakery terkemuka. Sebanyak 13 perusahaan unggulan di bidang rantai pasok turut berpartisipasi, menampilkan inovasi bahan baku terbaru dan solusi aplikasi produk.
Perusahaan-perusahaan ternama seperti Angel Yeast, Wilmar International, dan Namchow Food Group menunjukkan kemajuan teknologi dalam industri bakery dan confectionery. Partisipan juga mencakup merek roti ternama yang sedang mempersiapkan ekspansi ke pasar Indonesia.
Dampak Positif bagi Industri Bakery Indonesia
Bakery ASEAN Talk 2025 berhasil menarik perhatian lebih dari 100 eksekutif senior dari merek bakery dan makanan terkenal di Indonesia, termasuk Indofood, J.CO, dan Gardenia. Demo langsung dan seminar teknis oleh Wangsen Education Group menampilkan lebih dari 30 kreasi roti dan kue terbaru.
Acara ini menjadi platform penting yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan industri bakery serta confectionery antara Tiongkok dan Indonesia, sekaligus memberikan manfaat besar bagi pelaku industri yang ingin memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Artikel Terkait
IHSG Hampir Tak Beranjak, LQ45 Justru Merangkak Naik
Petrosea Bentuk Anak Usaha KIMS, Merambah Bisnis Kesehatan dan Sosial
Rayakan HUT ke-130 BRI dengan Gaya Baru dan Hobi Segar
CBRE Pacu Pendapatan 30% Usai Aset Lancar Melonjak Rp45,5 Miliar