Rabu kemarin, pasar saham lokal diramaikan oleh aksi emiten-emiten tambang emas. Saham-saham mereka meroket, berbarengan dengan harga logam mulia dunia yang terus menguat dan nyaris sentuh rekor tertingginya sepanjang masa.
Di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia, beberapa nama tampil menjadi primadona. ARCI atau Archi Indonesia melesat 4,69% ke level Rp1.675. Tak ketinggalan, EMAS (Merdeka Gold Resources) juga naik 3,27% ke Rp5.525. Sementara itu, HRTA (Hartadinata Abadi) menguat 3,22% menjadi Rp1.765 per saham.
Pergerakan positif ini ternyata cukup luas. ANTM (Aneka Tambang) naik 2,36%, diikuti PSAB (J Resources) yang naik 1,79%. BRMS (Bumi Resources Minerals) pun ikut terapresiasi 1,32%. Bahkan, raksasa seperti AMMN (Amman Mineral) dan MDKA (Merdeka Copper Gold) juga tercatat di zona hijau, meski kenaikannya lebih tipis.
Lalu, apa yang mendorong semua ini? Jawabannya ada di harga emas dunia yang lagi panas. Pada hari yang sama, harga emas menembus level USD 4.320 per troy ons. Posisinya sudah sangat dekat dengan rekor tertinggi yang tercapai Oktober lalu.
Nah, menurut para analis, sentimen pasar didukung oleh harapan akan pelonggaran kebijakan The Fed. Data terbaru dari AS seolah memberi angin. Tingkat pengangguran mereka naik tak terduga ke 4,6% di November angka tertinggi sejak 2021. Pertumbuhan upah pun melambat, jadi yang terlemah dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Artikel Terkait
Saham SMDR Melonjak, Ternyata Ini Sosok di Balik Kendali Samudera Indonesia
BINA Great Sale 2025 Dibuka, Diskon Gila-gilaan Sasar Transaksi Rp 30 Triliun
Pemerintah Tegaskan: Kerja dari Manapun Akhir 2025 Bukan Cuti Tahunan
IHSG Tembus 8.715, Saham-Saham Ini Melonjak Tajam di Tengah Keragaman Regional