Akun X @SelenaxKely membagikan salah satu postingan Facebook Pratama Dupal (duit palsu). Dalam postingan itu dijelaskan uang palsu yang dijual Pratama memiliki kualitas premium. Dengan kriteria lolos sinar UV, bisa diterawang, memiliki nomor seri.
Pratama Dupal juga berani menjamin kemiripan uang palsu yang ia jual dengan uang asli yang diedarkan Bank Indonesia (BI).
“Dijamin 98 persen mirip dengan asli. Pastinya aman digunakan di mana saja. Kelemahannya cuman tidak bisa disetor tunai di mesin ATM,” tulis postingan tersebut.
Merespons hal itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan, kegiatan jual beli uang palsu merupakan kegiatan terlarang. Aturan mengenai larangan produksi dan pengedaran rupiah palsu telah diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Dia menegaskan, oknum yang sengaja menjual dan mengedarkan uang palsu akan dikenakan sanksi pidana berupa denda serta kurungan penjara.
“Penjualan uang palsu di media online termasuk Facebook termasuk dalam kategori pelanggaran terhadap UU Nomor 7 Tahun 2011 yang dapat dikenakan sanksi pidana dan denda,” kata Marlinson kepada kumparan, Minggu (23/6).
Marlinson mengatakan pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Asosiasi e-commerce Indonesia (IdEA) dan Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal), telah mengambil tindakan preventif yang tegas dalam menekan peredaran uang palsu di media sosial dan e-commerce. Dengan melakukan takedown dan penghapusan link serta website yang terindikasi menjual uang palsu.
Sejak tahun 2023, BI berhasil memblokir lebih dari 280 website, media sosial, dan e-commerce yang terindikasi berperan dalam peredaran uang palsu.
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN