Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 1.000 Orang, Bantuan Asing Berdatangan

- Sabtu, 29 Maret 2025 | 16:30 WIB
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 1.000 Orang, Bantuan Asing Berdatangan


Amerika Serikat, yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan militer Myanmar dan telah memberikan sanksi kepada pejabatnya, termasuk kepala junta Min Aung Hlaing, mengatakan akan memberikan sejumlah bantuan.


3. Kesaksian Korban Gempa


Gempa bumi, yang terjadi sekitar jam makan siang pada hari Jumat, berdampak pada sebagian besar wilayah negara itu, dari dataran tengah di sekitar Mandalay hingga perbukitan Shan, yang sebagian wilayahnya tidak sepenuhnya berada di bawah kendali junta.


Di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, penduduk dan petugas penyelamat bergegas untuk mengeluarkan orang-orang dari bawah bangunan yang runtuh, berjuang dengan keterbatasan alat berat yang tersedia untuk menyingkirkan puing-puing.


Setelah diseret keluar dari bawah tembok oleh penduduk lain, Htet Min Oo, 25 tahun, mengatakan dia mencoba membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh sendiri untuk menyelamatkan nenek dan dua pamannya - tetapi akhirnya menyerah.


"Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah reruntuhan," katanya kepada Reuters, sambil menangis. 


"Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan lagi."


Susan Hough, seorang ilmuwan dalam Program Bahaya Gempa Bumi USGS, mengatakan, sulit untuk memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi, karena berbagai alasan termasuk waktu. Ketika gempa terjadi pada siang hari, seperti yang terjadi di Myanmar, "orang-orang terjaga, mereka masih waras, mereka lebih mampu merespons," katanya.


Sumber: okezone

Foto: Bangunan di Bangkok hancur akibat guncangan gempa di Myanmar. (Reuters)


Halaman:

Komentar