UPDATE! Polda Metro Jaya Libatkan Ahli Grafologi Selidiki Ijazah Jokowi: Apa Itu Grafologi?

- Rabu, 02 Juli 2025 | 17:15 WIB
UPDATE! Polda Metro Jaya Libatkan Ahli Grafologi Selidiki Ijazah Jokowi: Apa Itu Grafologi?




MURIANETWORK.COM - Polda Metro Jaya kini melibatkan berbagai ahli dalam penyelidikan dugaan pemalsuan ijazah Jokowi. 


Salah satu yang menarik perhatian publik adalah keterlibatan ahli grafologi. 


Ilmu ini dinilai dapat membantu menelaah keaslian dokumen melalui analisis tulisan tangan.


Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary, mengatakan bahwa tujuh jenis ahli akan dimintai pendapat hukum dalam kasus ini.


"Ahli dari digital forensik, kemudian ahli Bahasa Indonesia, ahli hukum ITE, ahli sosial hukum, ahli psikologi massa, ahli grafologi, dan ahli hukum pidana. Jadi ada tujuh legal opinion yang belum diterima balik oleh penyelidik,” ujar Ade di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 26 Juni 2025.


Ade menjelaskan bahwa pelibatan para ahli ini diperlukan untuk mengumpulkan fakta yang utuh sebelum gelar perkara dilakukan. 


“Setelah faktanya utuh, dikumpulkan, baru dilakukan gelar perkara untuk menentukan apakah peristiwa yang sedang didalami ini ada dugaan tindak pidana atau tidak,” imbuhnya.


Kasus ini sendiri mencuat setelah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) melaporkan dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Jokowi. 


Sebelumnya, Bareskrim Polri sempat menangani laporan serupa namun penyelidikan dihentikan karena tidak ditemukan unsur tindak pidana.


Hingga kini, Polda Metro Jaya telah menangani enam laporan terkait kasus ini, dua berasal dari laporan langsung, sementara empat lainnya merupakan pelimpahan dari Polres Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bekasi Kota, dan Depok. 


Menurut Ade Ary, pelimpahan ini bertujuan untuk mempermudah penyelidikan karena semua laporan berkaitan dengan hal serupa, yakni dugaan penghasutan (Pasal 160 KUHP) dan penyebaran berita bohong (Pasal 28 UU ITE).


Apa Itu Grafologi dan Kaitannya dengan Kredibilitas Ijazah Jokowi?


Salah satu aspek yang kini jadi sorotan dalam penyelidikan adalah grafologi. 


Dalam konteks kasus ini, grafologi berpotensi digunakan untuk menganalisis tanda tangan atau tulisan tangan yang tertera pada dokumen ijazah Jokowi, guna menguji keasliannya dari sisi tulisan.


Dikutip dari Dwi Sunar Prasetyono dalam bukunya yang berjudul Bedah lengkap grafologi : membaca kepribadian orang lewat tulisan tangannya, secara etimologis, istilah grafologi berasal dari bahasa Yunani, grapho yang berarti menulis, dan logos yang berarti ilmu. 


Dengan demikian, grafologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari karakter atau kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya.


Grafologi juga dikenal sebagai ilmu tata penulisan yang menganalisis pola tulisan untuk mengenali kondisi psikologis atau karakter penulisnya. 


Meski tergolong sebagai ilmu semu (pseudo sains) karena belum memenuhi standar metode ilmiah, grafologi di beberapa negara seperti Australia diakui sebagai bagian dari analisis forensik.


Dikutip dari laman UNTAG Surabaya, dalam seminar Mengungkap Rahasia Dibalik Tulisan Tangan yang digelar BEM Psikologi Untag Surabaya, Dr IGAA Noviekayati, menjelaskan bahwa penilaian grafologi fokus pada cara tulisan dibuat, bukan isi tulisan. 


Faktor-faktor seperti kemiringan tulisan, ukuran huruf, tekanan pena, dan bentuk margin sangat penting dalam analisis grafologi.


Misalnya, kemiringan tulisan bisa menggambarkan hubungan sosial seseorang, ukuran huruf mencerminkan fokus dan ambisi, sementara tekanan penulisan dapat menunjukkan kondisi fisik maupun psikologis. 


Dalam konteks forensik, terutama untuk memverifikasi tanda tangan dalam dokumen penting seperti ijazah, hal-hal ini dapat memberikan indikasi apakah sebuah dokumen asli atau hasil rekayasa.


Namun, perlu diingat bahwa grafologi bukan metode tunggal yang menentukan sah atau tidaknya sebuah ijazah.


Oleh karena itu, Polda Metro Jaya tidak hanya melibatkan grafolog, tapi juga ahli digital forensik dan hukum pidana untuk melihat kasus ini dari berbagai aspek.


Penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan ijazah Jokowi menjadi perhatian besar publik, terutama karena menyangkut figur penting dan mantan kepala negara. 


Keterlibatan berbagai ahli, termasuk grafolog, menunjukkan bahwa pihak kepolisian berusaha membangun konstruksi hukum yang komprehensif dan berdasarkan bukti ilmiah.


Sumber: Tempo

Komentar