Sosok bernama Andini Permata mendadak menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial seperti TikTok, X (sebelumnya Twitter), dan Telegram.
Semua bermula dari beredarnya sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik yang menampilkan seorang wanita muda bersama anak laki-laki yang dijuluki warganet sebagai “bocil” dengan isi yang dianggap tak pantas oleh sebagian besar netizen.
Konten Tak Biasa, Penampilan Tak Terduga
Dalam video yang disebut-sebut viral ini, wanita tersebut tampil menari dengan gaya ekspresif mengikuti irama musik jedag-jedug ala TikTok. Ia terlihat mengenakan berbagai pakaian dari daster rumahan, kaos santai, hingga seragam mirip pelayan restoran.
Yang membuat video ini meledak bukan hanya aksi sang wanita, tapi kemunculan seorang anak kecil yang ekspresinya dianggap “bingung dan tidak pada tempatnya”.
Netizen ramai-ramai mempertanyakan konteks kemunculan bocah tersebut dan mengkritik keras konten yang dinilai tidak pantas melibatkan anak kecil tanpa penjelasan.
Identitas Misterius dan Dugaan Clickbait
Hingga kini, belum ada informasi valid mengenai siapa sebenarnya Andini Permata. Tidak ada akun resmi, tidak ada klarifikasi, bahkan banyak yang curiga nama tersebut hanyalah alias untuk mendongkrak perhatian lewat taktik clickbait.
Spekulasi pun merebak, mulai dari dugaan prank, aktris TikTok dadakan, hingga kampanye viral terselubung. Namun, satu yang pasti: publik sudah terlanjur dibuat penasaran.
Marak Link “Video Lengkap” di Telegram dan X, Tapi Hati-Hati!
Kontroversi ini makin runyam dengan beredarnya ratusan tautan yang diklaim berisi “video lengkap Andini Permata” di grup Telegram dan media sosial. Faktanya? Mayoritas link tersebut merupakan jebakan berisi scam, malware, hingga potensi pencurian data pribadi.
“Banyak dari link yang beredar tidak hanya hoaks, tapi juga bisa mencuri data login atau informasi finansial pengguna,” tegas seorang pakar keamanan siber dari Indonesia Digital Watch.
Netizen Terbelah: Kecaman, Lucu-lucuan, Hingga Teori Konspirasi
Fenomena Andini Permata memecah opini publik:
💬 “Kenapa ada anak kecil diajak nari kayak gitu? Gak mendidik banget.”
🤔 “Jangan-jangan ini bagian dari marketing campaign yang gagal?”
😠 “Gak penting. Tapi orang malah nyari-nyari video lengkapnya kayak kesurupan.”
Tips Hindari Penipuan dan Konten Eksploitasi
Pakar menyarankan beberapa langkah agar netizen tak jadi korban tren semu seperti ini:
Jangan klik tautan mencurigakan dari grup atau akun anonim.
Cek sumber informasi, hanya percaya pada media yang kredibel.
Laporkan konten yang eksploitasi anak atau melanggar etika.
Pikir panjang sebelum menyebar ulang, terutama konten yang belum jelas kebenarannya.
Kasus “Andini Permata” adalah cermin dari bahaya konten viral tanpa konteks. Di tengah arus informasi cepat dan penuh sensasi, publik perlu lebih jeli dan empatik, terutama ketika konten menyangkut anak-anak.
“Jangan hanya jadi penonton sensasi. Jadilah netizen yang kritis dan bertanggung jawab.”
Sumber: ebrita
Foto: Video Viral Andini Permata/Net
Artikel Terkait
Polda Sumut Sebut Anak Kasi Propam Bawa Mobil Dinas Antar Gurunya, Bikin Netizen Geleng Kepala
Roy Suryo Ungkap Kejanggalan dan Keanehan Pemeriksaan Soal Ijazah Jokowi
Saksi Kunci Ungkap Bukti Korupsi Eks Walkot Semarang Dibakar, Duit Setoran Dibungkus Kado
Foto Wapres Gibran di Kampus dan Sekolah Dianggap Mengganggu, Segera Dimakzulkan?